follower blog

kursor

Shugo Chara - Ran's Egg

Rabu, 30 Oktober 2013

Cukup se simple Aku Sayang Kamu itu tertahan

Rasanya...
ada yang berat, berat untuk dilakukan, berat untuk dikatakan. apa yang salah dalam diri ini? aku tak mampu melakukan itu semua. tak sanggup hati menerima semua perlakuan diri. entah aku sok tau atau bagaimana, dia itu dewasa mungkin faktor umur, mungkin juga sudah banyak lebih tau ketimbang aku.

dulu...
pernah ada seorang wanita yang cinta pada laki-laki, tapi laki-laki itu kaku lebih banyak diam,yang aku rasakan sekarang, dicintai oleh laki-laki yang benar-benar sayang kepada mu, namun wanita itu kaku,dingin,acuh,tak mau tau,ga respect,jutek. lahaullawalakuataillabillah, betapa merasa bersalah nya, mendiam kan seorang laki-laki yang mencoba sekuat hati untuk bercakap dengan mu.

bingung...
jujur, banyak perdebatan dalam diri ini. tak hanya bingung akan sikap diri sendiri, juga menyesali itu semua.
kenapa aku hanya diam? kenapa aku mendiamkan dia? dia salah apa sehingga kau diamkan? apa situasi nya salah? apa waktunya salah? apa keadaan nya salah? apa tempat nya salah? atau AKU yang salah?
andai engkau tau betapa banyak yang ingin aku lakukan berdua dengan mu. cukup berdua antara aku dan kamu.

ingin ku...
genggam kedua tangan mu, ku tatap mata mu dan berani untuk mengatakan "sayang, aku minta maaf. asal kamu ketahui rasa ini, rasa yang ada di dalam sini besar. cukup se simple Aku Sayang Kamu" . mungkin ini terlalu membual? atau laki-laki itu menganggap ini sebuah omong kosong. disini lah aku dan ketahuilah keberadaan hati ku, rasakan lah.  aku tau tak mudah menjadi yang dia ingin kan.

kamu tau,
dalam catatan kecil ku, mungkin kutulis ingin ku tatap mata indah mu 15 detik saja, aku sudah tak sanggup tuk menitih kan air mata. betapa cintanya aku, dan betapa sakitnya hati jika harus kehilangan diri mu.
takut memandang mata mu, itu sama saja dengan takut nya aku jika kesempatan itu tak pernah terulang, dan kau pergi tinggalkan ku.

sayang,
jika saja kamu tau, perasaan takut kehilangan itu selalu terbayang, perasaan bersalah itu tiap detik hadir. takut dengan jarak seperti ini dan kesempatan bertemu yang kecil mampu menguatkan hati kita? mampu bersabar? mampu tersenyum walau itu sekedar sandiwara? bersalah memang "aku belum terbiasa" tidak bisa dijadikan alasan logis untuk mendiamkan mu.

ketahuilah,
ketika aku dekat dengan mu, ada yang bergetar didalam sini. rasa-rasanya seperti baru pertama kali menjalani hubungan. atau aku lupa bagaimana caranya bersikap didepan seorang laki-laki. cukup kau ketahui saja dulu ku lebih dingin dan kaku lebih ga peduli dari yang sekarang ini.

mungkin...
kau anggap aku entah lah,mungkin kau tak yakin dengan perasaan ku, kesal dengan perbuatan ku,  ketika kau mengeluh dengan sikap ku, dan aku mendengarkannya tak kuat hati untuk menahan air mata, betapa bodoh nya aku menyia-nyiakan waktu yang sudah ada?

jika ada waktu hanya berdua mungkin kau akan lebih tau betapa manja nya aku bila di dekat mu, mungkin kesempatan kemarin yang terlalu ramai menahan ku untuk melakukan itu semua. dan aku masih terlalu muda ketika bermanja bila dilihat orang tua ku, aku terlalu malu, rasanya belum pantas.

kuharap...
kamu bisa lebih fokus mengejar sesuatu yang lebih baik, dan aku pun demikian :)
ucy harus tau waktu kapan harus konsen kepelajaran kapan harus menjaga hubungan ini

penyesalan demi penyesalan datang silih berganti,
andai saja aku lebih peka ketika kamu mengulurkan tangan mu kebelakang agar kau dapat menggandeng tangan ku, namu aku tidak mampu menerjemah arti semua itu.
andai saja aku tersadar, ketika kamu selalu memperhatikan ku. aku merasakan nya namun aku tak sanggup membalas itu semua. jujur betapa malu nya aku.
andai  saja aku lebih perhatian lagi ke kamu, andai saja sikap ku lebih lembut menuntun mu mengenal lebih dalam tentang diriku.
andai saja kemarin aku tidak seketus ketika kau ingin di perhatikan
andai saja aku mampu melakukan yang sewajar nya aku lakukan.
andai saja aku mampu meluapkan semua isi hati ku dengan perbuatan
andai saja waktu kemarin terulang
andai saja kita tak harus membatasi pertemuan dengan jarak
andai saja kita tak harus membatasi rasa rindu dengan suara
andai saja aku pun mampu meluapkan rasa rindu ku,
betapa kerasnya getaran hati dan tangan ini jika harus bersabar akan semua ini.

jujur aja aku takut, selama pengalaman melihat yang sudah2.
menjalin hubungan dengan kamu itu wajib menjaga sikap, entah lah orang awam ketika melihat aku pasti ada anggapan yang kurang enak. tidak bisa juga aku bersikap biasa dengan posisi kamu menggunakan seragam itu. be my self, mungkin untuk sejenak aku mulai ngumpulkan nyali kali yah, biar ga cemen beraninya behind the scene. maaf yah, mungkin aku ga bisa seperti yang kamu harapkan atau tidak sama seperti teman dekat mu yang terdahulu.